Pada 5 Maret 2025, SUAKA menghadiri FGD yang berjudul “Breaking the Boundaries of Solidarity: Protecting the Human Rights of Rohingya People”. SUAKA diwakili oleh Atika Yuanita Paraswaty selaku Ketua Pengurus sebagai pemantik dalam sesi diskusi pertama dan Annabella Arawinda selaku Staf Kampanye, Informasi, dan Advokasi. Diskusi ini diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang berkolaborasi dengan Amnesty International Indonesia.
Diskusi ini merefleksikan pentingnya peningkatan pemahaman dan keterlibatan bersama dalam perlindungan pengungsi Rohingya agar penderitaan pengungsi tidak kembali terulang. Selain itu, diskusi ini turut membawa harapan mengenai keterlibatan DPR yang dapat menjadi katalisator untuk mendorong kebijakan dan implementasi perlindungan pengungsi di Indonesia, termasuk bagi para pengungsi Rohingya.
Untuk versi lengkap dari laporan tersebut, silakan akses melalui file PDF terlampir.
On March, 2025, SUAKA attend a focus group discussion titled “Breaking the Boundaries of Solidarity: Protecting the Human Rights of Rohingya People”. SUAKA was represented by Atika Yuanita Paraswaty, the Chairperson of SUAKA, as the keynote speaker in the first discussion session, and Annabella Arawinda, the Staff of Campaign, Information, and Advocacy of SUAKA. This discussion was organized by the Inter-Parliamentary Cooperation Agency (BKSAP) of the Indonesian House of Representatives (DPR RI) in collaboration with Amnesty International Indonesia.
The discussion reflected the importance of enhancing collective understanding and engagement in protecting Rohingya refugees to prevent the recurrence of their suffering. Additionally, this discussion brought hope for the DPR’s involvement as a catalyst in advancing policies and implementing refugee protection measures in Indonesia, including for Rohingya refugees.
For the full version of the report, access it through the attached PDF file.