Over 10 years we help companies reach their financial and branding goals. Engitech is a values-driven technology agency dedicated.

Gallery

Contacts

411 University St, Seattle, USA

engitech@oceanthemes.net

+1 -800-456-478-23

News and Events

(Jakarta, 25 April 2024) Indonesia hingga kini masih menjadi rumah bagi lebih dari 12.000 pengungsi dari berbagai negara asal. Pengungsi Afghanistan masih menjadi komunitas pengungsi dengan jumlah terbanyak di Indonesia dengan sejumlah lebih dari 6.000 pengungsi. Selain itu, Indonesia juga menjadi rumah bagi komunitas pengungsi yang berasal dari Myanmar, Somalia, Iran, dan lain-lain. 

Sejak November 2023, masyarakat Indonesia ramai memperbincangkan mengenai kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh. Meskipun diskusi yang berlangsung di sosial media menuai beberapa simpati, namun narasi negatif dan kontroversi sangat terdistribusi. SUAKA berhasil memetakan beberapa narasi negatif yang memberikan tekanan ganda serta persekusi tambahan bagi pengungsi yang hendak mencari suaka. Beberapa narasi negatif ini terjadi karena beberapa faktor. Faktor tersebut adalah karena minimnya kesadaran publik soal kondisi riil komunitas, disamping dengan adanya politisasi isu pengungsi sehubungan dengan berlangsungnya Pemilihan Umum 2024. Selain itu, amplifikasi ujaran kebencian oleh pemegang akun media sosial dengan follower yang cukup banyak.

Oleh karena fenomena tersebut, SUAKA melihat sangat pentingnya upaya peningkatan kesadaran publik mengenai isu, perspektif HAM, dan pengetahuan terkait kondisi pengungsi secara riil. Salah satunya, SUAKA menargetkan upaya kesadaran publik bagi kelompok mahasiswa sebagai aktor kunci dalam penyebaran informasi dan perspektif. Pada 19-23 April 2024, SUAKA mengadakan Pelatihan Mahasiswa yang ditujukan bagi mahasiswa semester 7 hingga fresh graduate seluruh Indonesia dan sebanyak 13 mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, mengikuti pelatihan di Jakarta. 

Peserta pelatihan mahasiswa: hukum dan hak pengungsi luar negeri batch 1

“Pelatihan ini ditargetkan untuk menciptakan perspektif HAM dalam penanganan pengungsi. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi aktor penting dalam penciptaan narasi positif, dan turut ikut andil dalam perlindungan pengungsi. Keberpihakan terhadap komunitas pengungsi sangat diperlukan untuk menumbuhkan kepedulian”, ungkap Jayanti Aarnee, Staf Informasi, Kampanye dan Advokasi SUAKA. 

Pada pelatihan ini, seluruh peserta mendapatkan informasi mengenai kebijakan perlindungan pengungsi di tingkat nasional dan internasional, perspektif gender dalam perlindungan pengungsi, kampanye, bantuan hukum, dan advokasi bagi pengungsi di Indonesia. Dibawakan oleh berbagai narasumber yang kompeten pada bidangnya beserta pengalamannya di bidang kepengungsian.

Materi yang diberikan tidak hanya berkaitan dengan aspek teoritis, namun juga hal-hal praktis yang berkaitan dengan pengalaman SUAKA, jaringan masyarakat sipil lainnya, dan komunitas pengungsi. Selama 5 hari pelatihan, seluruh peserta saling bertukar ide, perspektif, dan kapasitas yang dimiliki untuk meningkatkan adanya perlindungan HAM terhadap pengungsi.

“Diskursus lewat media sosial, media massa, dan ruang sosial lain terkait dengan isu pengungsi telah menyentuh beberapa narasi besar yang bernada sangat negatif. Hal ini mengkhawatirkan dan kami ingin menyeimbangkan narasi ini dengan penyebaran perspektif ke seluruh kalangan masyarakat. Mahasiswa adalah kelompok yang sangat strategis terkait ini. Oleh karenanya, kami mengadakan pelatihan ini untuk memperluas dampak dan ruang kolaborasi ini”, tutup Atika Yuanita, Ketua Perkumpulan SUAKA.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *