Asylum seekers and refugees transiting through or living temporarily in Indonesia come from all over the world. Continuing persecution and escalating violence in countries of origin, as well as a limited number of countries offering a durable solution, has seen a steady increase in the number of asylum seekers and refugees in Indonesia. In May 2015
Jakarta, 7/7/2015 –SUAKA, the Indonesia Civil Society Network for Refugee Rights Protection – has been nominated for the Namati Justice Prize 2015. The Namati Justice Prize is an international prize celebrating the impact, sustainability and innovation in legal empowerment being made by grassroots organizations around the world. Its focuses on organizations working quietly to make […]
Under the United Nations’ 1951 Convention Relating to the Status of Refugees (Refugees Convention), a refugee is defined as: “A person who owing to a well-founded fear of being persecuted for reasons of race, religion, nationality, membership of a particular social group or political opinion, is outside the country of his nationality and is unable […]
Jakarta, 20 Juni 2015 – SUAKA, bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Humanity First Indonesia, Wahid Institute dan Dompet Dhuafa menyelenggarakan diskusi Cinta untuk Rohingya sebagai aktivitas untuk memperingati Hari Pengungsi Sedunia 2015. Dalam diskusi ini, Febi Yonesta, selaku Direktur dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dan Chair SUAKA menyampaikan betapa penting mendorong lahirnya kerangka […]
// Press Release “Mengecam Pernyataan Menkopolhukam tentang Pencari Suaka sebagai Komoditas Diplomatik!” SUAKA, sebuah jaringan masyarakat sipil untuk advokasi hak-hak asasi pengungsi dan pencari suaka, sangat menyesalkan pernyataan Menkopolhukam yang menjadikan pencari suaka politik/pengungsi sebagai dagangan politik di saat ketegangan diplomatik Indonesia dan Australia terjadi terkait masalah penerapan hukuman mati di Indonesia. Dalam sebuah pernyataan, […]
Protection at Sea – Indonesia: Saransika’s Story With the UNHCR hosting its annual High-Commissioner’s Dialogue on “Protection At Sea” over 10-11 December 2014, they have prepared stories from refugees and asylum seekers sharing their experiences about why they had to flee by boat. Saransika, a young Sri Lankan girl currently in Indonesia says: “What happened […]
Jakarta, 22 November 2014 – Jaringan Masyarakat Sipil Indonesia untuk Perlindungan Hak Pengungsi –SUAKA, mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk segera melaksanakan rekomendasi Komite Hak Anak PBB untuk perlindungan anak dengan maksimal. Hal ini ditegaskan oleh SUAKA dalam rangka Memperingati Hak Anak Internasional yang jatuh pada tanggal 20 November, bertepatan dengan lahirnya Konvensi Hak Anak. Hari […]
Stop the Immigration Detention of Children! Hentikan Detensi Imigrasi terhadap Anak-anak! Komite Hak-hak Anak PBB, Laporan 2012 pada Diskusi Umum Hak-hak Anak dalam konteks Migrasi Internasional: “Seorang anak tidak boleh dikriminalisasi atau dikenakan tindakan hukuman karena status migrasi mereka atau orang tua mereka. Negara harus segera dan sepenuhnya menghentikan penahanan anak-anak berdasarkan status imigrasi mereka.” […]
Jakarta, 20 November 2014 — Suaka, the Indonesian Civil Society Network for Refugee Rights Protection, strongly criticized the anti-resettlement policies issued by the Australian Government targeted at refugees residing in Indonesia. “This policy is clearly contrary to the international obligations of Australia as a party to the 1951 Refugee Convention and increases the uncertainty of the […]
As of 30 June 2014, a total of 10,116 individuals were registered by UNHCR in Indonesia, including 6,286 asylum seekers and 3,830 refugees. Of those, 7,910 were male and 2,206 were female. The total includes 2,507 children; 798 are unaccompanied minors and separated children. The main countries of origin are Afghanistan, Myanmar, Sri Lanka, Pakistan, […]